Jumat, 27 November 2015

5 Manfaat Anak Membaca Cerita



Zaman sekarang ini gadget berteknologi tinggi, buku dan mainan secara bertahap phasing out. Hal ini menjadikan anak-anak lebih menyukai membaca cerita menggunakan smartphone daripada membaca dan mengagumi ilustrasi berwarna-warni di halaman sebuah buku cerita. Teknologi tinggi baik untuk menjaga anak-anak Anda sejajar dengan perkembangan zaman, tetapi membaca cerita melalui sebuah buku juga sama pentingnya.
Cerita imajinatif memainkan peran penting dalam perkembangan mental, intelektual dan moral anak. Dan waktu terbaik melatih mereka untuk membaca adalah antara usia 2 sampai 5 tahun. Berikut manfaat yang bisa di dapat oleh seorang anak dengan membaca sebuah cerita.
1. membantu mengembangkan imajinasi
Seringkali, penulis menempatkan tokoh-tokohnya dalam khayalan,dunia fantastis. Dengan tidak ada referensi yang tepat di lingkungan sekitarnya,, anak-anak dapat menghidupkan karakter ini dalam imajinasinya sendiri. Dia juga mencoba untuk memahami ide-ide dan konsep-konsep baru dengan latihan imajinasi. Belajar bagaimana menggunakan imajinasi seseorang dengan presisi dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk anak-anak saat mereka tumbuh dewasa.
2. Membantu belajar bahasa
Cerita yang bermanfaat dari perspektif pendidikan juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan bahasa seperti berbicara dan menulis. Cerita dapat digunakan sebagai sumber daya bahasa yang dapat diandalkan. Anak-anak bias menemukan kata-kata baru dan konstruksi gramatikal yang sesuai dalam melewati dan menggunakannya nanti. Anak-anak yang dibesarkan dengan kebiasaan suka membaca cerita menjadi pengguna bahasa yang lebih efektif saat dewasa nanti.
Membaca cerita sama juga dengan belajar. Buku cerita anak bergambar adalah cara yang bagus untuk memperkenalkan balita dan anak-anak prasekolah tentang warna, bentuk dan ukuran. Anak-anak juga mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik karena mereka tidak hanya belajar bagaimana menggunakan bahasa dengan benar, tetapi juga bagaimana menggunakan bahasa dengan konteks sosial yang tepat. Cerita merupakan sumber informasi yang berguna juga.
3. Membantu mengatasi perasaan dan situasi
Banyak sekali, cerita anak-anak dan novel yang berdasarkan pada pengalaman kehidupan nyata. Dengan demikian, mereka menghadapi karakter yang sangat mirip dengan mereka. Hal tersebut membuat anak-anak lebih siap untuk menghadapi situasi yang mereka hadapi dalam kehidupan karena mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk menyesuaikan diri dengan pengalaman baru. Semua ini meningkatkan harga diri dan membuat anak Anda lebih percaya diri. Mereka mulai menghubungkan apa yang terjadi di buku-buku dan apa yang terjadi dalam kehidupan nyata sehingga mampu mengembangkan pemikiran yang logis.
4.Membantu perkembangan moral
Nilai dan moral tidak dapat diajarkan seperti cara kita mengajarkan sains dan matematika. Itu akan membosankan dan sering menjadi tidak berarti. Dongeng dan cerita pendek dengan moral adalah cara yang lebih baik untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak-anak baik itu berbagi, menunjukkan kasih sayang atau mengatakan yang sebenarnya. Dongeng dan cerita membantu anak-anak belajar dengan contoh.
5. Membantu mereka bersantai
Membaca cerita sebelum tidur bisa menghilangkan stress setelah seharian melakukan kegiatan. Anak-anak dapat melarikan diri ke dalam dunia imajinasi untuk sementara waktu. 

Rabu, 25 November 2015

Cara Mengajari Anak Tentang Persaingan Sehat




Disetiap kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Yang menang merasa bahagia, senang dan tertawa karena prestasi dan keberhasilannya, tetapi yang kalah ada wajahnya berubah asam, menangis dan marah karena mereka kalah. Anak yang selalu menang akan menjadi lebih kompetitif dan harus menjadi juara pertama dalam segala hal. Hal ini tidak bagi perkembangan jiwanya karena bila dia kalah sekali saja maka dia akan mudah marah, sedih dan sangat merasa kehilangan.
Mengajari anak untuk bersaing dengan cara yang sehat telah menjadi pembelajaran bagi orang tua dan anak. Bagaimana mengajari anak untuk menguasai sikap yang sehat dan merasa senang atas kesuksesannya tetapi dia tidak marah ketika dia kalah. Dia menerima dengan lapang dada kekalahannya karena ia tahu tidak mungkin untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal, sepanjang waktu. Tidak ada yang sempurna.
Berikut beberapa tips tentang cara mengajarkan anak Anda tentang persaingan yang sehat dan berlapang dada ketika kalah.
Ajari anak bahwa setiap orang berbeda.
Sebagai orang tua kita bisa mengajarkan anak-anak bahwa setiap orang berbeda dan unik. Kita bisa bicara dengan anak-anak kita tentang fakta setiap anak memiliki bakat. Misalnya Sarah mungkin cepat berlari, sementara Budi pandai menggambar. Joni mungkin pandai berhitung tetapi tidak begitu pandai menulis. Ema mungkin pintar berenang tetapi tidak pandai menyanyi.
Sehingga anak mulai mengerti mereka memiliki bakat yang berbeda, mereka memiliki kelebihan dan kelemahan, mereka kemudian siap untuk belajar dan mereka menyadari tidak mungkin menjadi yang terbaik di segala sesuatu dan bahwa tidak apa-apa untuk berbuat lebih baik dalam satu subjek atau bakat daripada yang lain.
Ajarkan anak-anak bahwa kekalahan itu tidak jelek
Kekalahan memang tidak pernah menyenangkan. Dari anak-anak usia muda kemenangan adalah hasil terbaik. Sebagai orang tua sangat penting untuk mengajarkan anak-anak kita bahwa tidak apa-apa untuk kalah. Kita bisa berbicara dengan anak-anak tentang pentingnya setiap orang memiliki kesempatan untuk menang. Kita dapat mengajarkan anak-anak kita untuk merasa bahagia ketika teman-teman mereka menang.
Ajari anak bahwa untuk mencapai kemenangan membutuhkan kerja keras.
Sebagai orang tua kita bisa mengajarkan anak-anak kita bahwa untuk menjadi yang terbaik pada sesuatu kompetisi kita harus berlatih dengan keras. Jika putri Anda ingin mendapatkan nilai tinggi dalam lomba pidato maka kita harus berlatih berbicara sehari-hari. Orang tua harus membantu usaha anaknya untuk menjadi lebih baik. Orang tua bisa mengajarkan anaknya bahwa apa yang kita lakukan dalam segala hal hasilnya terbagi menjadi  "baik, lebih baik dan terbaik". Dan untuk itu, penting bagi kita mencoba yang terbaik, kita bisa bahagia ketika kita mendapatkan hasil yang lebih baik daripada yang kita lakukan kemarin bukan menjadi pemenang dalam segala hal.
"Baik, lebih baik, terbaik" adalah prinsip yang benar-benar dapat membantu dalam setiap situasi kehidupan, bukan hanya ketika kita berkompetisi, tetapi juga di semua kegiatan yang kita melakukan. Kita bisa mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa kalau kita tidak menang atau mendapatkan hasil yang sempurna, itu tidak membuat kita sebagai individu yang lemah.
Ajarkan anak-anak untuk bersenang-senang.
Sering kali hasil akhir membuat anak lupa merasakan kesenangan atau mendapatkan pelajaran  dari kompetisi tersebut. Kita dapat mengajarkan anak-anak kita untuk menjadi olahragawan yang baik dan menikmati proses partisipasi dalam permainan atau kegiatan tanpa terperangkap dalam sisi kompetitif. Tentu saja penting untuk mencoba memenangkan perlombaan atau untuk menang, namun bukan akhir dari dunia jika kita tidak menang.
Ajarkan anak-anak bahwa tidak semuanya kompetisi. Mengajarkan pentingnya kerja tim atau bekerja sama.
Kita dapat mengajarkan anak-anak kita untuk bekerja sama sebagai sebuah tim untuk menetapkan tujuan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang membawa kita bersama-sama sebagai sebuah tim. Mengajar anak-anak kita untuk bekerja sama merupakan prinsip penting. 
Dengan mengajarkan anak-anak dari sekarang menjadi tangguh, kita dapat mempersiapkan mereka untuk kehidupan dewasa di masa depan. Anak-anak kita dapat belajar untuk bersaing, bersenang-senang dan belajar bagaimana untuk bangkit kembali dari kegagalan hidup dan kekecewaan.
Kita bisa berbicara dengan anak-anak kita tentang kompetisi. Kita bisa mengajarkannya dengan member contoh dan menunjukkan kepada anak-anak kita yang kehilangan kesenangan atau gagal tes bukanlah akhir dari semuanya. Kehilangan hanyalah sebuah kesempatan untuk mencoba lagi dan kesempatan untuk menjadi lebih sukses.

Selasa, 17 November 2015

Resiko Bagi Guru Tidak Lulus UKG 2015

Penataan ulang serta pengetatan demi perbaikan kompetensi penerima tunjangan sertifikasi, PKG, PKB dan UKG, Banyak syarat yang nampak akan dibenahi kemdikbud nantinya untuk pemberian tunjangan sertifikasi kepada PTK yang berhak menerimanya atas dasar kinerja dan kompetensinya dan hal lain ideal nya seorang PTK dalam tupoksi nya, Syarat penerima tunjangan sertifikasi akan diperketat, kedepannya, hal ini tak lain dengan maksud memacu semangat meningkatkan kompetensi PTK penerima tunjangan sertifikasi pada hal mestinya seorang yang layak dikatakan profesional.
UKG Guru SD di SMPN 1 Kerinci

Selama ini tunjangan diberikan secara merata, namun di tahun 2016 tunjangan sertifikasi diberikan atas dasar capaian prestasi. Nilai minimal untuk seorang guru yang ikut UKG adalah 5,5 jika rendah atau Guru berkompetensi rendah, bisa jadi akan dipotong atau bahkan tak dibayarkan tunjangan sertifikasinya seperti berita yang kami lansir dari JPPN.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menyiapkan beberapa skenario dalam penentuan tunjangan profesi guru (TPG). Salah satu skema yang disiapkan adalah dengan tahapan uji kompetensi.

"Ada tiga komponen yang akan kami ukur yaitu penilaian kinerja guru (PKG), pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan uji kompetensi guru (UKG)," kata Plh Kepala Subdirektorat Program Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tagor Alamansyah, Kamis (25/6). [Baca juga : 100 Soal UKG Guru SD]
Di awal tahun, lanjutnya, guru akan dinilai kompetensinya melalui UKG. Jika kompetensinya kurang, guru harus ke PKB. Setelah masuk PKB, kompetensi guru akan kembali diukur/ tes UKG ulang. Jika tidak memenuhi standar juga, maka sang guru tersebut bisa dipindah tugaskan atau berhenti mengajar ke instansi Di Dinas Pendidikan atau tenaga struktural di instansi (SKPD) lain.

"Bagi guru yang memiliki peningkatan akan dihargai dengan kenaikan jenjang karir. Namun jika tidak, guru harus menyisihkan sebagian TPG yang diperolehnya untuk peningkatan kompetensi," bebernya.
Dalam skema Kemdikbud, pengembangan keprofesian berkelanjutan guru dilakukan berjenjang. PKB guru pertama (golongan IIIa-IIIb) fokus pada pengembangan diri sendiri, PKB guru muda (golongan IIIc-IIId) fokus pada pengembangan siswa, PKB guru madya (golongan IVa, IVb, IVc) fokus pada pengembangan sekolah. Dan PKB guru utama (golongan IVd-IVe) fokus pada pengembangan profesi.

Selain peningkatan kompetensi melalui PKB, Tagor mengungkapkan keberadaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan kelompok kerja guru (KKG) bisa digunakan sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi guru. Lewat KKG atau MGMP, guru bisa memanfaatkan TPG yang diperolehnya untuk meningkatkan kompetensi.

"Dengan pengukuran seperti ini, tunjangan guru bukan lagi menjadi hak, melainkan kewajiban yang harus dilaksanakan guru. Artinya dengan TPG yang diberikan tersebut guru harus mampu mengembangkan kompetensi diri. Jika tidak, tunjangan tersebut akan dihentikan," pungkasnya. (esy/jpnn)

Senin, 16 November 2015

Seratus Soal UKG 2015 Berserta Kunci Jawaban

Seratus Soal UKG 2015 Berserta Kunci Jawaban - Pencarian soal UKG untuk SD cukup sulit di lakukan oleh guru yang akan mengikuti UKG online, setelah melakuakan pencarian di berbagai situs web infoptk.com menemukan 100 soal yang bisa digunakan guru SD sebagai soal latihan UKG lengkap dengan Kunci jawabannya. Silahkan download soal dan jawaban yang ada di bawah ini. Setelah mendownload silahkan ektrak dengan Winrar atau 7zip.
soal ukg  dan kunci guru sd

Semoga membantu dan sukses dalam mengikuti UKG online di tahun 2015.

Minggu, 15 November 2015

Soal UKG dan Jawaban 2015

Menjelang Uji Kompetensi Guru ada baiknya kita mencoba latihan menjawab pertanyaan dan mengoreksi jawaban kita sendiri dengan membandingkan dengan kunci jawaban. Latihan akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengerjakan UKG sebenarnya. Soal rata-rata mempunyai konsep sama walaupun materi berubah-ubah. Semakin sering mengerjakan berbagai soal tentu akan lebih baik lagi.
ukg 2015

UKG di tahun 2015 Pemerintah menetapkan minimum nilai yang harus di raih tester adalah 5,5 jadi guru harus menyelesaikan soal sebanyak 55% dari butir soal. Semoga anda yang telah membaca soal di bawah ini akan meraih nilai di atas 5,5.

Download - Soal UKG Uji Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD
Download - Soal UKG Uji Kompetensi Pedagogik Dan Jawaban
Download - Soal UKA materi Uji Kompetensi Pedagogik 
Download - Soal UKG tentang Kompetensi Kepribadian dan Sosial
Download - Soal UKG tentang Perundang-undangan
Download - Soal UKG tentang Model-model Pembelajaran Inovatif
Download - Soal UKG tentang Pengembangan Profesi Guru

Kamis, 05 November 2015

Menteri PANRB : Jangan Panik, Nasib Honorer K2 Tetap Diperjuangkan

Kesalahaan pahaman media pemberitaan tentang nasib Honorer K2 ditanggapi seirus oleh Menpan RB, nasib honorer seolah-olah menjadi media pemberitaan yang menggiurkn bagi media online dan cetak untuk menaikkan rating medianya. Sehingga mengakibatkan pemberitaan yang teralulu dibumbui dan menyebabkan kesalahan pengertian terhadap kebijakan pemerintah yang sebenarnya terhadap Honorer K2. Selama ini Menteri PANRB masih komit dan konsisten memperjuangkan nasib Honorer K2, yang di sampaikan Herman Suyatna Juru bicara Kemen-PANRB.
Berita Honorer 2015
"Kita berharap para sahabat honorer K2 tetap tenang dan tidak terprovokasi dinamika pemberitaan di media. Pak Menteri tidak pernah mengatakan ada pembatalan, yang benar adalah saat ini dukungan anggaran belum tersedia. Tentu hal tersebut harus dibicarakan secara intensif dengan DPR karena hak budgeting kan ada di DPR, Pak Menteri konsisten memperjuangkan nasib teman-teman," kata Herman.
Hasil Rapat Lintas Instansi dengan Komisi II DPR, Kementerian PANRB untuk membahas tindak lanjut penanganan tenaga honorer K2 kedepan.

"Sebagai bukti komitmen kami memperhatikan nasib tenaga honorer K2, saat ini sudah tersusun road map penanganan tenaga honorer K2. Bahkan kami sudah melakukan simulasi serta akan segera melaksanakan verifikasi dan validasi yang komprehensif dengan melibatkan BPKP. Persoalannya anggaran kegiatan tersebut, serta untuk penggajiannya nanti apabila dilakukan pengangkatan, tidak teralokasi pada APBN 2016," ungkap Herman.

Karena itu, Herman meminta, para tenaga honorer K2 untuk melihat persoalan ini secara jernih. Penanganan tenaga honorer membutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah pusat, DPR, maupun pemerintah daerah. Tidak mungkin persoalan tenaga honorer yang pelik dan berlarut-larut ini hanya dibebankan kepada Kementerian PANRB.

"Kita semua harus arif, sembari tetap mengupayakan solusi terbaik. Penanganan tenaga honorer tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya pastikan pak Menteri PANRB sangat empati dan terus memperjuangkan nasib tenaga honorer K2. Tentu dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta tidak lepas dari dukungan institusi lainnya, termasuk DPR dalam hal penganggarannya," tegas Herman.

Minggu, 01 November 2015

Olahraga Untuk Perkembangan Otak Anak


Tenyata olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh bagi si anak saja. Sebuah studi yang dilakukan oleh American College of Sports Medicine menyimpulkan bahwa anak-anak yang banyak melakukan aktivitas fisik mempunyai prestasi akademik yang lebih baik di sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga seperti sepakbola, basket, dan softball mempunyai kemampuan berkonsentrasi yang lebih baik serta lebih kecil kecenderungannya mempunyai masalah perilaku.

Aktivitas fisik membuat tubuh mengeluarkan sejenis protein yang disebut IGF-1 yang membantu menstimulasi sel-sel otak untuk terus bercabang dan menyambung. Proses ini berarti kemampuan dan ketrampilan baru telah dipelajari oleh otak dan disimpan untuk penggunaan di masa depan.

Berikut beberapa manfaat penting olahraga bagi perkembangan anak

1. Kemampuan kognitif anak meningkat pesat
Sebuah survei terbaru menyatakan bahwa anak-anak yang aktif mampu mengembangkan keterampilan kognitif mereka lebih cepat. Mereka mempunyai daya fokus yang lebih baik dan menggunakan otak mereka dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak aktif.

2. Keterampilan sosial anak akan terasah
Keterampilan sosial memang seharusnya dikembangkan kepada anak sejak dini. Dengan membiarkan buah hati anda terlibat dalam kegiatan olahraga, ia akan berinteraksi dengan anak-anak lain selama kegiatan. Hal ini akan membantu dalam pengembangan keterampilan sosialnya.

3. Anak anda akan belajar keterampilan kerja tim
Olahraga sudah terbukti sebagai kegiatan yang mengajarkan arti sportivitas dan kerja tim. Dengan terlibat dalam kegiatan olahraga, anak anda akan belajar bagaimana memberikan kontribusi untuk kemenangan tim. Keterampilan inilah yang akan membantu dia ketika mereka tumbuh dewasa dan masuk ke dunia kerja.

4. Otak anak semakin berkembang
Otak atau organ fisik lainnya akan mengalami perkembangan ketika dibarengi aktivitas fisik. Semakin sering anak mengikuti kegiatan fisik, maka semakin bagus pula untuk perkembangan otaknya. Dengan otak yang aktif dan sehat, buah hati anda akan menerima informasi baru dengan efisien.

5. Olahraga baik untuk pembentukan fisik anak
Tak usah diragukan lagi bahwa olahraga dan kegiatan fisik lainnya bermanfaat untuk pertumbuhan otot anak anda. Agar kesehatan tulang dan perkembangan otot buah hati anda baik, motivasi anak untuk rajin berolahraga.